Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

DAMPAK GAME ONLINE

Game atau permainan merupakan bentuk kegiatan untuk menghibur diri sendiri serta menghilangkan rasa penat dalam melakukan aktivitas keseharian. Seiring perkembangan zaman, game atau permainan pun juga ikut mengalami perubahan. Kemajuan teknologi dan informasi membuat berbagai macam permainan terus berkembang. Salah satu permainan yang banyak diminati yaitu game online. Game online merupakan wadah bermain yang sangat digemari remaja, dimana  game online  sendiri mempunyai beberapa daya tarik yang membuat remaja lebih memilih bermain dari pada belajar.   Game online adalah sebuah permainan yang hanya dapat dioperasikan menggunakan koneksi internet. Berkaitan dengan pengertian game online , Young (dalam Kurniawan, 2017) mengemukakan bahwa game online adalah permainan dengan jaringan, dimana interaksi antara satu orang dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan, melaksanakan misi, dan meraih nilai tertinggi dalam dunia virtual. Lebih lanjut dapat dikatakan game online adalah

APLIKASI ATAU SITUS JODOH ONLINE (ONLINE DATING)

Dalam lingkungan sosial yang semakin maju dan berkembang, hubungan pertemanan dapat terbentuk dan terputus begitu saja. Seperti yang kita ketahui sekarang, seiring dengan berkembangnya teknologi berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pengguna internet di Indonesia hingga saat ini telah mencapai 82 juta orang. Dengan capaian tersebut, Indonesia berada pada peringkat ke-8 di dunia. Internet menjadi salah satu jejaring sosial yang berperan cukup penting dalam hubungan antar manusia. Padahal pada awalnya internet diperkirakan tidak mempunyai pengaruh yang penting dalam hubungan sosial manusia. Internet juga dikatakan mempunyai banyak pengaruh negatif yang dapat membuat penggunanya cenderung semakin jauh dari lingkungan sosial baik keluarga terdekat atau kerabat jauh sekalipun. Akan tetapi efek negatif internet semakin lama semakin berkurang sesuai dengan berjalannya waktu. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya manfaat-manfaat kecil yang ikut membantu

PLAGIAT DALAM BERINTERNET

Plagiat ( /pla·gi·at/   n   ) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri; jiplakan. Selain itu definisi lain dari plagiarisme menurut Soelistyo adalah melanggar hak cipta dan etika (dalam Indriati, 2016) Plagiarisme banyak terjadi dalam dunia akademik ketika menulis. Tulisan hasil plagiarisme tidak memajukan ilmu pengetahuan, karena terjadi pengulangan ide dan daur ulang tulisan dengan mengambil karya orang lain yang diakui seolah-olah karya sendiri. Tidak hanya dilakukan dengan mengutip sumber dari buku-buku cetak yang ada di perpustakaan atau toko buku tetapi juga dalam dunia maya. Terlebih di zaman dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, berbagai bentuk tulisan begitu mudah diakses melalui internet. Banyak orang yang mempublikasikan hasil karyanya di internet

CYBER CHEATING & CYBER FLIRTING

A. Cyber Cheating             Perkembangan media sosial di Indonesia dimulai sekitar tahun 90-an. Kemunculan Mirc sebagai sarana sosialisasi dan komunikasi antar individu via jaringan internet, ternyata membawa dampak besar. Media sosial berkembang menjadi sebuah ajang bagi manusia yang jika ditilik dari hierarki kebutuhan Maslow, berada pada puncak piramida kebutuhan manusia yaitu pencarian jati diri dan pencarian akan eksistensi diri (Kebutuhan aktualisasi diri). Namun sayangnya, fungsi positif dari media sosial sebagai sarana sosialisasi, komunikasi serta informasi telah dicederai dengan berbagai macam hal-hal negatif. Pola komunikasi yang telah berubah tanpa perlu adanya tatap muka memudahkan terjadinya pemalsuan  (faking)  dalam hubungan. Orang dengan mudah memalsukan identitas, tanpa takut diketahui oleh orang lain. Pemalsuan identitas orang lain sudah menjadi hal yang biasa dalam aktivitas media sosial. Berbagai akun palsu banyak sekali bertebaran di hampir semua jenis media

PERILAKU PROSOSIAL DALAM BERINTERNET

A. Pengertian Perilaku Prososial Dalam kehidupan bermasyarakat, masih banyak sekali orang-orang yang hidup dalam kesusahan dan membutuhkan pertolongan orang lain. Ya, apalagi karena manusia memang makhluk sosial yaitu makhluk yang selalu membutuhkan orang lain, maka menjadi sebuah kewajiban bagi semua orang untuk memberikan bantuan bagi orang-orang yang membutuhkan. Sears (1991) memberikan pemahaman mendasar bahwa masing-masing individu bukanlah semata-mata makhluk tunggal yang mampu hidup sendiri, melainkan sebagai makhluk sosial yang sangat bergantung pada individu lain, individu tidak dapat menikmati hidup yang wajar dan bahagia tanpa lingkungan sosial. Seseorang dikatakan berperilaku prososial jika individu tersebut menolong individu lain tanpa memperdulikan motif-motif si penolong.   Perilaku prososial merupakan suatu tindakan menolong yang menguntungkan orang lain tanpa harus menyediakan suatu keuntungan langsung pada orang-orang yang melakukan tindakan tersebut, dan mungk