Tes Psikologi menurut penulis
Wade dan Travis (2008) adalah prosedur yang digunakan untuk mengukur dan
mengevaluasi kepribadian, keadaan emosional, bakat, ketertarikan, kemampuan dan
nilai-nilai. Kemudian Freeman (dalam Banerjee, 1994) memberikan definisi tes
psikologi sebagai instrumen standar
yang dirancang untuk mengukur secara obyektif satu atau lebih aspek keseluruhan
kepribadian dengan menggunakan sampel tanggapan verbal dan nonverbal atau
dengan cara perilaku lain. Adapula definisi menurut Anastasi (dalam Banerjee,
1994) tes psikologi pada dasarnya ukuran objektif dan standar dari sampel
perilaku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tes psikologi adalah suatu instrumen
standar yang digunakan untuk mengukur secara obyektif satu atau lebih aspek
kepribadian , keadaan emosional, bakat, ketertarikan, kemampuan dan nilai-nilai
dengan menggunakan sampel perilaku.
Tes psikologi mencakup tes intelegensi atau tes
kecerdasan seperti tes kemampuan umum (TKU), tes potensi akademik (TPA) tes IQ
dll dan tes kepribadian seperti tes gambar, tes konsistensi, tes kematangan,
dan lain sebagainya. Tes psikologi juga memiliki banyak kegunaan yang bisa
dimanfaatkan dalam berbagai setting antara lain, rekruitmen karyawan dalam perusahaan,
mengetahui minat/bakat siswa dan tujuan bersifat klinisnya yaitu untuk melihat
lebih detail gangguan perilaku yang muncul dan juga perkembangan anak. Untuk dapat
melakukan tes psikologi biasanya kita harus datang ke psikolog atau biro
konsultasi yang pastinya membutuhkan biaya. Nah, untuk menghemat biaya dan juga
menghemat waktu pastinya, maka hadirlah tes-tes psikologi online gratis yang
bisa kita temui di situs-situs internet. Dengan modal kuota internet atau wifi,
anda bisa melakukan tes psikologi di rumah. Namun, apakah tes psikologi online
yang ada di internet itu adalah sebuah tes psikologi yang dapat dipercayai
hasilnya? Menurut saya, belum tentu bahkan cenderung tidak karena sebuah tes yang
baik itu harus memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Standardisasi, artinya tes tersebut memiliki prosedur penyelenggaraan dan
penilaian yang seragam. Seorang penyelenggara tes harus mengetahui secara
persis cara menjalankan tugas yang diberikan, banyaknya waktu yang disediakan,
dan materi-materi yang digunakan. Proses penilaiannya biasa merujuk pada norma
dan standar-standar performa yang sudah diakui.
2. Reliabel, artinya tes tersebut harus memberikan hasil yang sama meskipun
diselenggarakan di waktu dan tempat yang berbeda.
3. Valid, artinya tes tersebut harus dapat mengukur apa yang harus
diukur.
Sebuah tes psikologi yang dilakukan oleh biro-biro psikologi
saja masih dipederbatkan mengenai ke-valid-an akan tes-tes yang digunakannya, apalagi
yang beredar luas di internet seringkali ditemui tanpa keterangan yang jelas
mengenai prosedur dan skala pengukurannya. Hasil yang ditampilkan dari tes
psikologi online tersebut juga terkadang bahkan tidak sesuai dengan kepribadian
kita dan dibuat mengada-ada. Jika disuruh memilih, lebih baik ikut tes secara
langsung (ke psikolog/melalui biro-biro psikologi) atau secara online, sudah
pasti saya lebih baik ikut tes secara langsung dengan psikolog atau melalui
biro-biro psikologi yang sudah terdaftar secara resmi karena kalau hanya ikut
tes online saya pun tidak tahu apakah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sudah
sesuai standar atau belum, apakah benar pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah
dibuat sesuai dengan yang dibutuhkan dan apakah hasil yang saya dapat benar-benar
menggambarkan tentang saya.
Selain itu, ada lagi sebuah isu yang sekarang sedang
ramai diperbincangkan yaitu tentang tes sidik jari atau fingerprint test untuk mengungkap potensi. Bagi sebagian orang
mungkin hal ini menjadi sangat menarik, karena hanya dengan sidik jari saja
kita dapat mengetahui potensi diri kita. Namun, menurut beberapa sumber yang saya
baca, ternyata para ilmuwan dalam bidang psikologi dan neurosains pun belum
menemukan pembuktian akan teknik tes psikologi ini dikarenakan metodologi yang digunakan untuk memenuhi persyaratan
ilmiah sangatlah ketat.Suatu keilmuan harus bisa diukur dan diterima
oleh logika (senses). Jika tidak bisa kelihatan nyata dan tidak bisa diukur
maka belum bisa dikatakan ilmiah. Jadi, saya sendiri pun belum percaya akan tes
sidik jari ini,
Komentar
Posting Komentar